Friday, June 10, 2005

Film & Bahasa Asing

10 Juni 2005

Semalam saya menonton tiga buah film. Yaitu The Stepford's Wifes, Resident Evil 2, dan White Noise. Semua film selesai ditonton jam setengah dua pagi. Mulai nonton jam delapan malam, diselingi istirahat sekitar dua puluh menit.

Masih ada lima film lagi yang menanti.

Saya sudah lama ingin menonton film-film yang saya sewa tersebut. Apalagi dari Zoe Corner a.k.a. Comics Corner diberikan bonus lima film lagi kalo kita minjem lima film. Tapi waktu pinjam gak nambah. Jadi rata-rata saya harus menghabiskan dua film dalam sehari selama lima hari untuk bisa menyelesaikan semua film.

Hmmm, capek juga. Tapi seneng.

Balas dendam ceritanya. Udah beres ujian dan tugasnya. Tinggal mengisi liburan dengan sesuatu yang bermanfaat. Misalnya belajar bahasa asing atau memperdalamnya. Pelajaran bahasa Jepang saya mandek karena waktunya saya prioritaskan untuk yang lebih penting. Lalu bahasa Inggris. Nilai TOEFL saya yang terakhir baru di atas 520. Itu bukan skor yang bagus untuk saya. Grammar masih kacau, menulis dalam bahasa Inggris juga blom bisa banget, apalagi kalo mau keluar negeri.

Makanya saya meminjam film-film berbahasa Inggris dan memilih untuk gak menggunakan teks melayu atau indonesia (saya minjem DVD). Alhamdulillah telinga saya sudah bisa menangkap perkataan aktor-aktris dengan baik. Jadi, walau gak ada teks, saya bisa menikmati jalan cerita dengan baik.

Bandingkan dengan dua tahun yang lalu. Membaca novel sederhana dalam bahasa Inggris saja masih seret. Namun saya memaksakan untuk terus membaca walau gak ngerti apa yang diomongin buku itu. Dalam waktu setahun, membaca teks bahasa Inggris bukan lagi masalah. Pernah saya tidak sadar kalo yang saya baca adalah teks bahasa Inggris sampai saya ditegur oleh teman saya karena dia gak ngerti apa yang dibaca, sementara saya tidak menjelaskan apa-apa ke dia karena saya pikir dia mengerti. Yah, itu yang terjadi. Saya sudah gak inget lagi kalo itu berbahasa asing karena sudah enjoy dalam membaca teks bahasa Inggris.

Saya jadi berpikir: Pelajaran yang saya dapat selama di LIA dari level Intermediate I samapi Advanced I kok kurang membekas ya? Justru saya blom bisa membaca teks bahasa inggris dengan baik samapi saya kuliah. Padahal les di LIA sejak kelas satu. BArangkali karena saya orang yang gaya belajarnya harus praktek langsung, baru saya berkembang dengan luar biasa cepat.

Kadang saya merasa lebih senang membaca sebuah buku dalam bahasa Inggris (bahasa ibu pengarang buku itu) karena ada hal-hal yang kadang hilang dalam proses transliterasi, karena keterbatasan bahasa kita. Dan saya berharap saya bisa segera menguasai bahasa Perancis dan Jerman (saya mulai belajar sedikit-sedikit, basic-nya bisa). Karena banyak literatur bagus yang berbahasa Perancis dan Jerman.

Semoga. Saya sedang menyusun-ulang semua rencana hidup saya. Seperti kemampuan apa saja yang akan saya perdalam, kemampuan apa saja yang sudah saya rencanakan untuk pelajari tapi belum sempat dilakukan, seberapa baik kesehatan kepribadian saya (jiwa), target-target yang harus dicapai dalam masalah duniawi, dan masih banyak lagi. Termasuk mendaftar semua buku yang pernah, sedang, dan ingin saya baca.

Mumpung liburan. Saya bisa melakukan hal-hal yang tidak akan bisa saya lakukan tanpa waktu yang benar-benar lowong. Sudah liburan... ^o^

No comments: