Tahukah kau, Kawan, belakangan ini aku seperti kehilangan banyak kata-kata. Well, pernyataan itu tidak berarti aku tidak bisa menulis dan berbicara. Kondisinya kurang lebih begini. Belakangan aku banyak merasakan berbagai perasaan, tapi aku tidak punya cukup kata untuk bisa mengungkapkannya. Perbendaharaan kataku tidak mampu untuk mencakupnya.
Dulu, aku tidak terlalu banyak mengonsumsi puisi. Makananku adalah esai, artikel, cerpen, cerbung, biografi, dan segala bentuk tulisan yang bercerita panjang lebar dan detail. Namun itu tidak berarti aku tidak bisa mengerti puisi. Aku hanya bisa memahami sedikit saja puisi bila dibandingkan dengan prosa. Sekarang, seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, aku jadi akrab dengan puisi. Aku menghargai puisi lebih dari sebelumnya.
Dalam puisi, meski hanya ada untaian pendek kata-kata, tersimpan sejuta makna. Hanya dengan rangkaian sederhana, aku bisa mengerti semuanya. Hanya dengan rimanya, aku bisa memahami jiwanya. Seperti itulah keadaanku sekarang. Tidak dengan banyak kata, tapi hanya dengan sedikit kata.
Oke, aku mengerti kalau pembicaraanku mungkin agak tidak runtun. Namun harap dimaklumi karena dalam menulis ini aku sendiri sedang mencoba untuk memahami apa yang terjadi pada diriku.
Kembali lagi ke masalah puisi. Aku mencoba menebak-nebak, apakah aku sedang menapaki tahap selanjutnya dalam maqam sastra, saat aku kadang tidak dapat lagi banyak berkata dan hanya bisa berpuisi? Aku tidak tahu apakah ada hirearki semacam itu, di mana prosa berada di bawah puisi, dan aku tidak bermaksud membuat tingkatan semacam itu. Tapi jiwaku mengatakan begitu…. Ah, sebenarnya aku juga tidak yakin dengan pernyataanku barusan. Entahlah, aku sendiri belum memahami yang terjadi padaku sekarang sepenuhnya.
Kau…
Sampai di situ aku kelu
Yang sampai kini tak dapat bertemu
Sejuta asa
Tidak bisa bersua
Karena rasa ini terlalu kaya
Hingga kata pun tak mampu berbicara
1 comment:
galau itu sendiri puisi. bertanya juga puisi. kata-kata berdenting dari situ, tinggal bagaimana kita memberi jarak dengannya, biar kita lebih akrab dalam mencumbunya.
salam,
Yo
Post a Comment