Friday, January 06, 2006

Tentang Waktu

Saya mengundang teman-teman untuk mendiskusikan satu topik tentang waktu. Saya berharap teman-teman dapat memberikan masukan atau ide atau dukungan yang dapat memberi saya gambaran yang lebih lagi tentang konsep waktu.

Diskusi kita awali dengan pertanyaan: Anda lebih setuju memandang konsep waktu (masa kini) seperti apa?

1) Carpe diem!; seize the day; live for the present.
Konsep yang seiring dengan kalimat itu adalah bahwa masa lalu dan masa depan itu tidak ada. Yang ada hanyalah aliran dari masa kini, il presento.

2) Masa kini sesungguhnya tidak ada, karena masa kini itu benar-benar hanya sekejap. Yang ada adalah masa lalu dan masa depan yang senantiasa datang dan pergi.

Alasan saya mengemukakan diskusi ini adalah karena saya sendiri masih bingung dengan masalah kekinian ini. Jadi saya berharap teman-teman dapat membantu saya dengan adanya diskusi ini.

Silahkan kemukakan komentar teman pada bagian comment.

Terima kasih! ^o^

6 comments:

Anonymous said...

Les, udah baca Einstein's Dreams. Waktu itu sebenernya ga ada... :)

Anonymous said...

Wah...kalau gabungin Einstein's Dreams, MAtrix n Harun Yahya..nyambung banget tuh...

Tapi, kalau saya lebih akur dengan yang pertama...Carpe Diem!! Jadi inget Robin Williams di Dead Poet...

Justru menurut saya, masa depan dan masa lalu yang "gak ada"...kalau masa depan jelas-jelas belum ada...masa lalu, cuma ada dipikiran kita aja sekarang ini...

Dan kita memang cuma hidup di zaman ini, detik ini, dan saat ini...detik yang akan datang, jam yang kan datang, dan hari yang akan datang...belum tentu kita jumpai...ingat kan cara Rasulullah menggambarkan kematian di tanah??

Awan Diga Aristo said...

Waktu?? wah.. konsep yang sulit...

saya sih lebih akur sama pendapat kalo waktu itu sebenernya ga ada. Tapi lumayan juga sih, konsep tentang keberadaan "waktu" itu memang sangat membantu keberadaan manusia, walaupun hakikatnya sendiri memang kabur.

ikram said...

Sebagai orang yang sering menyia-nyiakan waktu...

I think I'll pass :)

Anonymous said...

Sebuah konsep yang terlampau sulit untuk dijejaki, saya pikir. Tapi ya, bacalah Mimpi-Mimpi Einstein (seperti kata Nat), mencoba memahami waktu dengan rasa, bukan logika. Buku yang indah, ada satu kesegaran yang kan kau hirup setelah membacanya.

/Aku serupa Einstein, memimpikan waktu di malam-malam hampa: masa lalu tertinggal di satu kota lama, aku berada kini, dan apa mesti kutahu masa jelangku.../

Unknown said...

Halo teman-teman.

Terima kasih atas masukannya. Ales memang udah baca Einstein's Dreams. Dan tahu gak bagian2 mana yang paling menarik? Itu lho, bagian yang di bulan Mei.

Keterangan lebih lanjut, baca aja ED itu...